Melihat data di atas, maka dapat diperkirakan bahwa bisnis farmasi akan terus bertambah dan berkembang di masyarakat Indonesia. Selain itu, bisnis apotek merupakan bisnis yang tidak akan lenyap oleh waktu dan perkembangan zaman. Bahkan saat adanya pandemi ataupun musim dan cuaca yang kurang bersahabat, bisnis apotek masih tetap bertahan.
Salah satunya, dikarenakan obat-obatan dan vitamin adalah kebutuhan primer bagi masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Melihat negara Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia maka semakin bertambahnya peluang dan kesempatan untuk membuka bisnis farmasi khususnya apotek di Indonesia.
Kemudian, sejalan dengan meningkatnya perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi di Indonesia, kesadaran masyarakat akan kesehatan juga meningkat. Hadirnya apotek sebagai salah satu fasilitas kesehatan masyarakat yang memiliki izin resmi dari Kementerian Kesehatan di tengah-tengah masyarakat adalah suatu hal yang sangat tepat sebagai aspek terpercaya yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Berkaca dari beberapa hal di atas, membuka atau turut serta dalam bisnis apotek adalah suatu langkah yang tepat karena memiliki peluang dan potensi yang sangat besar.
1. RISIKO USAHA
Bagaimana agar bisnis ini tidak hanya survive tapi juga berkembang??
Mungkin saja di bulan-bulan pertama penjualan belum optimal namun telah dilakukan analisa pasar, teknis, aspek manajerial, dan finansial sehingga
diharapkan penjualan bulan-bulan selanjutnya mencapai target dan memberikan laba. Selain itu kami juga beradaptasi dengan kondisi perekonomian masyarakat sekitar dengan adjustable profit margin dan jam kerja untuk menjaga profitabilitas.
2. RISIKO INVESTASI
Bisnis riil dengan sistem bagi hasil memiliki resiko, bagaimana jika terus terjadi kerugian selama 1 tahun.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki Apotek Taher Farma akan membentuk pangsa pasar tersendiri, dan diharapkan mampu meningkatkan penjualan. Pengelola juga menetapkan batasan untuk kerugian yang bisa ditoleransi dan menyiapkan berbagai strategi, seperti
melakukan pivot, pindah lokasi ataupun liquidasi yang merupakan opsi milik investor.
3. RISIKO LIQUIDITAS
Bagaimana jika jumlah cash on hand tidak mencukupi, sedangkan masih ada bagian yang harus dibagikan kepada investor bagian yang dibagikan kepada investor adalah bersumber dari laba bersih (semua kewajiban sudah terselesaikan), sehingga dipastikan hanya dari laba dalam bentuk cash yang bisa dibagikan.
4.RISIKO BERKURANGNYA JUMLAH PENDUDUK
Bagaimana mengatasi kejadian mudiknya para penduduk saat hari raya karena outlet berada di daerah perkotaan dan didominasi oleh
pendatang. Berdasarkan pengalaman, hal ini terjadi ketika musim mudik lebaran. Dapat menyebabkan turunnya omzet 20%-40% tergantung dari banyaknya penduduk pendatang pada lokasi outlet. Namun hal ini hanya terjadi selama 1 bulan dan tentunya laba ditahan berperan untuk membantu membiayai operasional jika bulan tersebut mengalami kerugian.